Sunday, April 1, 2012

Awan padam

Sang pemilik kenangan adalah seorang pemenang. Hati slalu terpaut pada yang silam. Tanpa tersadarkan masa depan telah datang menjemput. Ah tidak,ada sebagian jiwa yang telah remuk atau bahkan padam,oleh guratan luka dan sayatan duka sbuah kenangan yang terendam dan terpendam jauh di dasar yang dalam. Seperti benar-benar tak adil sekali kehidupan ini slalu saja menjadi kolam air tawar yang mencelupkan segumpal daging lunak berjuta perasaan,benar-benar ternetralisir smua menjadi daging hidup yang membeku dan mati. Hidup slalu saja berotasi,sembari menunggu kudapan-kudapan jamuan ku lumatkan dibibirku aku akan tetap menjadi pengamat yang ulung,kenapa tidak bisa aku ikut berperan bersamamu wahai engkau awan?putih warnamu membuatku ingin menaburi tubuhku dengan kulitmu tapi kau hanya mengenalkanku butiran-butiran air hujan. Aku yang malang atau kamu yang jalang?ada ribuan sekat tak dapat menjadi rapat,berjalanlah engkau awan di tempat tinggimu,seperti juga aku bersama pijakan kakiku,kadang juga terseret angin topan yang mungkin sekawan mu yang kamu pilihkan untuk ku,sebenarnya pun aku lah pemeran dan kau pun pelakon hanya saja pemenang kadang pun hanya akan memilih menjadi pecundang dalam pesakitan,ku hanya anyir dalam senyum kepalsuan dan kau pun hanya terbang tanpa arah tujuan,sbuah rensonasi gelombang kata slalu saja meletup dalam bualan pemimpi.

No comments:

Post a Comment