Saturday, August 3, 2013

Friday, April 6, 2012

Layang-layang dalam perantauan

Arahku seakan hilang dalam sekatan. Dunia ini terlalu sempurna untuk kutundakan,begitu pun aku takan bisa lepas dalam jeratannya. Hati meronta,tangan dan kaki tetap menuruti. Apa mau dikata?ucap pun seakan pasi,kemunafikan seakan tak pernah lepas mengintai diri. Oh Tuhan,lemahnya aku pun Engkau sudah pasti maha memahaminya,tapi ini bukan alasanku untuk berlepas dari seruan nyataMu. Seakan aku sedang mempermainkanMu,tentu saja keadaan akan membuatku terkatung-katung dalam kata dilema tak bertepi. Niat saja niat,tapi tingkah tanduk tetap saja belum beranjak,aku pun lemah tapi aku masih menganiyaya jiwa,dunia ini masih menjadi kudapan-kudapan nikmat disecawan jamuan pagiku,hingga akhirat pun seakan masih kujadikan mimpi di sore hariku,lalu bagaimana dengan mati yang slalu mengintai? Bagaimana keadaanku selanjutnya?jika jawaban itu pun seakan aku yang menjadi pemilik skenario takdirMu. Sudah hina,juga menganiyaya.merengek padaMu,nyatanya masih asyik dalam caraku,sungguh amatlah buruk keadaanku. Aku takan berhenti menantikan rahmatMu ya Allah,mungkin juga iman ku belum sempurna,munafik masih kurasa,tapi aku tahu karena Engkau lebih sekedar tahu tentang aku. Aku hambaMu,Engkau Allah ku! Asstagfirulloh. . . .

Sunday, April 1, 2012

Awan padam

Sang pemilik kenangan adalah seorang pemenang. Hati slalu terpaut pada yang silam. Tanpa tersadarkan masa depan telah datang menjemput. Ah tidak,ada sebagian jiwa yang telah remuk atau bahkan padam,oleh guratan luka dan sayatan duka sbuah kenangan yang terendam dan terpendam jauh di dasar yang dalam. Seperti benar-benar tak adil sekali kehidupan ini slalu saja menjadi kolam air tawar yang mencelupkan segumpal daging lunak berjuta perasaan,benar-benar ternetralisir smua menjadi daging hidup yang membeku dan mati. Hidup slalu saja berotasi,sembari menunggu kudapan-kudapan jamuan ku lumatkan dibibirku aku akan tetap menjadi pengamat yang ulung,kenapa tidak bisa aku ikut berperan bersamamu wahai engkau awan?putih warnamu membuatku ingin menaburi tubuhku dengan kulitmu tapi kau hanya mengenalkanku butiran-butiran air hujan. Aku yang malang atau kamu yang jalang?ada ribuan sekat tak dapat menjadi rapat,berjalanlah engkau awan di tempat tinggimu,seperti juga aku bersama pijakan kakiku,kadang juga terseret angin topan yang mungkin sekawan mu yang kamu pilihkan untuk ku,sebenarnya pun aku lah pemeran dan kau pun pelakon hanya saja pemenang kadang pun hanya akan memilih menjadi pecundang dalam pesakitan,ku hanya anyir dalam senyum kepalsuan dan kau pun hanya terbang tanpa arah tujuan,sbuah rensonasi gelombang kata slalu saja meletup dalam bualan pemimpi.

Tuesday, September 13, 2011

biru. . .

ingin ku kebiri sang waktu,waktu yang telah menjadi cawan berisi kopi susu di ujung pagiku.

kemukus rindu yang kian mengasap,mengawan di balik awan" dilangit kebisuan.

hingga slalu kudapati rejaman" kata yang kian memilu sendu.
garis" benang kusut yang ingin aku sulam,anyam dan ku pintal,menjadi kain yang lebar.
memapar menjadi alas tumpakan sang kehidupan.

petik dawai kian meninggi menggeletar menjamu anak" kehidupan dalam pesta dan sorak" tepuk tangan.
hai. . .sang waktu kenapa slalu diam dan bungkam?kau beri aku kudapan di siang hari,hingga malam kudapati roti panggang,msh mengisi perut laparku.tp hingga waktu ujung ku,tak ku dapati kau menjamuku seperti sebelumnya.

waktu apa kamu marah padaku?apa kamu marah karena tak kusisakan rotiku untuk kucing kesayanganku?

jangan janganlah dikte aku dengan vonis noktah" lembaran daun lebar mu.

biru. . . .tunggu aku,tunggulah aku menuju altar penantian bersama kebiruanmu.
selatan masih diam,utara hanya bisa mengantar.timurku masih menjadi tongkatku sedang barat sbuah peganganku yg erat.

maka nantikanlah aku bersama sang waktu menuju singgasana kepemimpinanmu.

sesungguhnya malaikat senja ku masih menuntuku pada sang biru. . . .
biru yang kian menggebu,menyahut raja klana.

Wednesday, August 31, 2011

*kutipan lanjutan*

4.Logika inferensi
Logika inferensi yang berpengaruh lama sampai perempat akhir abad XX adalah logika matematika, yang menguasai positivisme. Positivistik menampilkan kebenaran korespondensi antarafakta. Fenomenologi Russel menampilkan korespondensi antara yang dipercaya dengan fakta. Belief pada Russel memang memuat moral, tapi masih bersifat spesifik, belum ada skema moral yang jelas, tidak general sehingga inferensi penelitian berupa kesimpulan kasus atau kesimpulan ideografik.
Post-positivistik dan rasionalistik menampilkan kebenaran koheren antara rasional, koherenantara fakta dengan skema rasio,Fenomena Bogdan dan Guba menampilkan kebenaran koherensi antara fakta dengan skema moral. Realisme metafisik Popper menampilkan kebenaran struktural paradigmatik rasional universal dan Noeng Muhadjir mengenalkan realisme metafisik dengan menampilkan kebenaranan struktural paradigmatik moral transensden.(Ismaun,200:9)
Di lain pihak, Jujun Suriasumantri (1982:46-49) menjelaskan bahwa penarikan kesimpulan baru dianggap sahih kalau penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika. Secara garis besarnya, logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika induksi dan logika deduksi.
D. Corak dan Ragam Filsafat Ilmu
Ismaun (2001:1) mengungkapkan beberapa corak ragam filsafat ilmu, diantaranya:
*. Filsafat ilmu-ilmu sosial yang berkembang dalam tiga ragam, yaitu : (1) meta ideologi, (2) meta fisik dan (3) metodologi disiplin ilmu.
*. Filsafat teknologi yang bergeserdari C-E (conditions-Ends) menjadi means. Teknologi bukan lagi dilihat sebagai ends, melainkan sebagai kepanjangan ide manusia.
*. Filsafat seni/estetika mutakhir menempatkan produk seni atau keindahan sebagai salah satu tri-partit, yakni kebudayaan, produk domain kognitif dan produk alasan praktis.Produk domain kognitif murni tampil memenuhi kriteria: nyata, benar, dan logis. Bila etik dimasukkan, maka perlu ditambah koheren dengan moral.Produk alasan praktis tampil memenuhi kriteria oprasional, efisien dan produktif. Bila etik dimasukkan perlu ditambah human.manusiawi, tidak mengeksploitasi orang lain, atau lebih diekstensikan lagi menjadi tidak merusak lingkungan.

*kutipan*

1.Fakta atau kenyataan
Fakta atau kenyataan memiliki pengertian yang beragam, bergantung dari sudut pandang filosofis yang melandasinya.
*. Positivistik berpandangan bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yangsensual satu dengan sensual lainnya.
*. Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah teori korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi moralitas, kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai.
*. Rasionalistik menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema rasional, dan
*. Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu yang nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
*. Pragmatisme memiliki pandangan bahwa yang ada ituyang berfungsi.
Di sisi lain, Lorens Bagus (1996) memberikan penjelasan tentang fakta obyektif dan fakta ilmiah. Fakta obyektif yaitu peristiwa, fenomen atau bagian realitas yang merupakan obyek kegiatan atau pengetahuan praktis manusia. Sedangkan fakta ilmiah merupakan refleksi terhadap fakta obyektif dalam kesadaran manusia. Yang dimaksud refleksi adalah deskripsi fakta obyektif dalam bahasa tertentu. Fakta ilmiah merupakan dasar bagi bangunan teoritis. Tanpa fakta-fakta ini bangunan teoritis itu mustahil. Fakta ilmiah tidak terpisahkan dari bahasa yang diungkapkan dalam istilah-istilah dan kumpulan fakta ilmiah membentuk suatu deskripsi ilmiah.
2. Kebenaran (truth)
Sesungguhnya, terdapat berbagaiteori tentang rumusan kebenaran. Namun secara tradisional, kita mengenal 3 teori kebenaran yaitu koherensi, korespondensi dan pragmatik (Jujun S. Suriasumantri, 1982). Sementara, Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran dalam ilmu, yaitu : kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran performatif, kebenaran pragmatik dan kebenaran proposisi. Bahkan, Noeng Muhadjir menambahkannya satu teori lagi yaitu kebenaran paradigmatik. (Ismaun; 2001)
a. Kebenaran koherensi
Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang lain dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsur tersebut, baik berupa skema, sistem, atau pun nilai. Koherensi ini bisa pada tatanan sensual rasional mau pun pada dataran transendental.
b.Kebenaran korespondensi
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan dibuktikan adanya kejadian sejalan atau berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief yang diyakini, yang sifatnyaspesifik
c.Kebenaran performatif
Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya, baikyang praktis yang teoritik, maupun yang filosofik, orang mengetengahkan kebenaran tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang dapat diaktualkan dalam tindakan.
d.Kebenaran pragmatik
Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifikdan memiliki kegunaan praktis.
e.Kebenaran proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep kompleks, yang merentang dari yang subyektif individual sampai yang obyektif. Suatu kebenaran dapat diperoleh bila proposisi-proposisinya benar. Dalam logika Aristoteles, proposisi benar adalah bila sesuai dengan persyaratan formal suatu proposisi. Pendapat lain yaitu dari Euclides, bahwa proposisi benar tidak dilihat dari benar formalnya, melainkan dilihat dari benar materialnya.
f.Kebenaran struktural paradigmatik
Sesungguhnya kebenaran struktural paradigmatik ini merupakan perkembangan dari kebenaran korespondensi. Sampai sekarang analisis regresi, analisis faktor, dan analisis statistik lanjut lainnya masih dimaknai pada korespondensi unsur satu dengan lainnya. Padahal semestinya keseluruhan struktural tata hubungan ituyang dimaknai, karena akan mampu memberi eksplanasi atauinferensi yang lebih menyeluruh.
3.Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probalistik. Menampilkan konfirmasi absolut biasanya menggunakan asumsi, postulat, atau axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi tidak salah bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya.Sedangkan untuk membuat penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar kepastian probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif, ataupun reflektif.

Monday, August 29, 2011

*html testing m0de on*




Pikiran sejati bisa dalam kebohongan dan ilusi tanpa hilang. Jantung benar dapat menyentuh racun kebencian tanpa dirugikan. Dari waktu yang tak berawal, gelap tumbuh subur di kehampaan, tapi selalu menghasilkan cahaya memurnikan,



The true mind can weather all liesand illusions without being lost. The true heart can touch the poison of hatred without being harmed. From beginningless time, darkness thrives in the void,but always yields to purifying light